Perbedaan antara Sablon Manual dan DTG
Masyarakat umumnya lebih mengenal istilah sablon saja dibandingkan
dengan sablon DTG. Kata sablon biasa diartikan sebagai teknik mencetak
gambar pada suatu media seperti kertas, kain dan lainnya dengan
menggunakan tinta atau cat. Dilihat dari segi teknik, proses pencetakkan
dapat dibedakan menjadi tiga cara yang itu manual yang masih
memanfaatkan tenaga manusia serta digital dan DTG dimana keduanya
mengunakan mesin pencetak khusus.
Sablon manual merupakan teknik paling konvensional dimana pengerjaannya
menggunakan tenaga manusia. Meskipun prosesnya terbilang rumit, tetapi
kualitasnya tahan lama. Sedangkan sablon DTG (direct to garment) adalah
teknik ketiga yang hampir sama dengan metode digital. Bedanya, metode
direct to garment tidak membutuhkan kertas transfer untuk mencetak
gambar. Dengan begitu waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat.
Metode ini juga cocok untuk proyek skala besar serta memerlukan printer
garmen dan tinta tekstil yang bisa diaplikasikan langsung pada kain yang
akan didesain.
Semua teknik penyablonan, baik secara manual maupun digital, sama-sama
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu perlu dipilih
sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan kuantitas dan waktu pengerjaan
proyek. Dilihat dari segi harga, meskipun tekniknya konvensional, nilai
rupiah pada pengerjaan sablon dengan cara manual justru lebih mahal,
apalagi kalau order berupa desain eksklusif yang berbeda antara satu
pemesan dengan yang lain. Untuk itu biasanya, teknik yang dipilih adalah
sablon DTG (direct to garment). Source Image : pinterest.com